Ratusan Anggota FBR Penuhi Jalanan Di Tangsel

Tangerang Selatan – Sambil berteriak-teriak, ratusan anggota Forum Betawi Rembug (FBR) penuhi Jalan Raya Boulevard Bintaro, Pondok Aren (24/02).

Dengan mengibarkan bendera dan atribut lainnya, ratusan orang ini datang dengan menggunakan motor dan mobil ke lokasi Salah satu atribut yang menarik perhatian adalah poster bertuliskan “Barata So Iye”, “FBR Butuh Solusi”.

Sontak kehadiran ratusan massa FBR yang meneriakkan yel-yel membuat kondisi di sekitar Jalan Raya Boulevard Bintaro tegang. Kumpulan massa nyaris membuat jalur masuk area perkantoran di lokasi tertutup.

Massa dari sejumlah perwakilan gardu FBR datang ke sana untuk berunjuk rasa diduga memprotes masalah yang terjadi di internal organisasinya. Salah satu tuntutannya adalah mendesak Ahmad Barata mundur dari Ketua Korwil FBR Kota Tangsel.

“Barata, ganti !, Barata, ganti !,” seru massa berulang kali. Tak beberapa lama, Panglima FBR Tangsel, Daeng Fery, datang sambil meredam emosi massa. Fery minta massa bersabar menunggu keputusan dari Pimpinan Pusat FBR. Kita punya mekanisme AD/ART, kita tunggu pimpinan kita memutuskan sikap.

“Kita tunggu sampai 2X24 jam agar segera direspon. Jika tidak, maka saya sendiri yang akan memimpin massa berangkat ke pusat. Saat ini totalnya ada 18 gardu yang ingin membekukan pengurus Korwil Tangsel,” ucap Daeng Fery.

Sejumlah polisi dari Polsek Pondok Aren ikut datang ke lokasi massa. Namun petugas bersama sekuriti kawasan Bintaro hanya memantau aktivitas massa, tak ada upaya membubarkan massa meski keberadaan mereka mengganggu lalu lintas pengguna jalan.

“Iya tadi kita dapat arahan dari manajemen untuk cek ke luar, tapi kan kita batasnya di area gedung saja, enggak boleh keluar. Karena mereka ramai di jalan ini, dan akses masuk ke dalam gedung kita kan lewat jalur sini,” kata Widhi Krisdiyanto, petugas sekuriti perkantoran sekitar lokasi.

Kehadiran massa FBR di Jalan Raya Boulevard Bintaro mengundang perhatian warga. Namun, mereka tak berani mendekat. Setelah menyampaikan aspirasinya, massa FBR akhirnya membubarkan diri dengan berkonvoi ke gardu masing-masing.