Bobby Didukung Golkar dan Gerindra, FIM Sumut: Masih Belum Cukup

Grahanusantara.co.id, Medan – Kontestasi politik 2024 kini telah diujung mata. Pilkada serentak 2024 yang akan berlangsung pada September mendatang kian santer menjadi perbincangan publik di seluruh kalangan masyarakat. Tanpa terkecuali Pilkada Sumut yang diisi oleh beberapa nama besar seperti Bobbi Afif Nasution, Edi Rahmayadi dan Musa Rajeksah yang digadang kuat akan mengisi kandidat calon Gubernur Sumatera Utara mendatang.

Formasi Indonesia Moeda (FIM) Sumut yang sebelumnya berperan mendeklarasikan Prabowo-Gibran di kalangan para pelajar dan mahasiswa pada Pilpres 2024 pun menilai bahwa peluang Bobby Nasution di Pilkada kali ini cukup riskan mengingat kekuatan para rivalnya yang cukup memadai secara elektoral.

“Bobby memang selangkah lebih siap dalam menghadapi pilkada 2024 dengan adanya dukungan Golkar dan Gerindra. Namun masih kita pertimbangkan. Euforia ini masih belum cukup untuk menjamin kemenangan Bobby mengingat masih banyak nama yang kuat secara elektoral dan tidak tertutup kemungkinan untuk mengalahkan Bobbi di Pilkada kali ini,” ujar Amrullah Siagian selaku Ketua FIM Sumut.

FIM Sumut sendiri masih belum mengambil sikap dalam Pilkada 2024 kali ini. FIM Sumut menilai bahwa hanya kandidat yang mampu merangkul dan memenangkan hati anak muda maka merekalah pemenangnya dengan jumlah pemilih muda Sumut yang mencapai 51 persen.

“Kami tidak akan terburu-buru dalam mengambil sikap. Kita masih menunggu program yang akan disajikan oleh para calon kepada 51% pemilih muda di Sumatera Utara,” imbuhnya.

FIM Sumut juga mengaku bawah belum ada instruksi khusus dari FIM Pusat untuk memenangkan Bobby Nasution di Pilkada Sumut 2024. Tentu ini menjadi sesuatu yang ditunggu oleh para pengamat mengingat FIM adalah gerakan anak muda millenial yang mampu mengakomodir suara pelajar dan mahasiswa di Sumatera Utara dan telah terbukti dengan tema Prabowo-Gibran Sekali Putaran yang mereka gemakan pada pilpres lalu.

“Kita belum ada instruksi khusus dari pusat. Bisa saja ke Bobby atau kemana saja. Yang pasti kita masih menunggu dan melihat bagaimana kecerdasan para kandidat dalam merangkul kepentingan anak-anak muda nantinya,” tandasnya.