Press ESC to close

Bank Rakyat Indonesia (BRI): Dari Bank Desa Menuju Raksasa Keuangan Indonesia

Sejarah Awal dan Pendirian

Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan pada 16 Desember 1895 di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja. 

Awalnya, bank ini bernama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden dan bertujuan membantu masyarakat pribumi dalam layanan simpan pinjam. 

Dalam konteks penjajahan Belanda, akses masyarakat Indonesia terhadap keuangan sangat terbatas, dan bank ini hadir sebagai solusi bagi kalangan bumiputra.

Setelah Indonesia merdeka, pemerintah menetapkan BRI sebagai bank pemerintah pertama berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 Tahun 1946. 

Namun, dalam perjalanan sejarahnya, BRI sempat melebur ke dalam Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) pada 1960, sebelum akhirnya kembali berdiri sendiri pada 1968 dengan nama resmi Bank Rakyat Indonesia (Persero).

Transformasi Menuju Modernisasi

Pada 1992, BRI mengalami perubahan besar dengan statusnya yang menjadi perseroan terbatas (PT). 

Perubahan ini memberikan otonomi lebih dalam pengelolaan bisnis dan membuka jalan bagi ekspansi lebih luas.

Momentum penting terjadi pada 2003, ketika BRI resmi melantai di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia) dengan melepas 30% sahamnya melalui penawaran umum perdana (IPO). 

Keputusan ini menjadikan BRI sebagai salah satu bank terbuka terbesar di Indonesia, dengan investor dari berbagai sektor yang turut berkontribusi dalam pertumbuhannya.

Sejak saat itu, BRI terus berkembang dengan memanfaatkan digitalisasi dan inovasi layanan. Produk perbankan digital seperti BRI Mobile, BRImo, dan BRISat (satelit perbankan pertama di Indonesia) memperkuat posisi BRI dalam persaingan industri keuangan.

Dominasi di Segmen Mikro dan UMKM

Salah satu keunggulan utama BRI adalah fokusnya pada kredit mikro dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). 

Program kredit seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) telah membantu jutaan pelaku usaha kecil berkembang dan berkontribusi pada perekonomian nasional.

Dengan jaringan lebih dari 9.000 unit kerja dan 500.000 agen BRILink, BRI menjangkau hingga pelosok Indonesia, menjadikannya bank dengan akses terluas di Tanah Air.

Anak Perusahaan dan Ekspansi Bisnis

BRI tidak hanya berkembang dalam perbankan konvensional, tetapi juga merambah ke sektor lain melalui anak perusahaannya, antara lain:

  1. Bank Raya Indonesia (sebelumnya BRI Agro) – fokus pada perbankan digital.
  2. BRI Life – bergerak di bidang asuransi jiwa.
  3. BRI Finance – layanan pembiayaan dan leasing.
  4. BRI Ventures – mendukung ekosistem startup melalui investasi modal ventura.

Pilar Keuangan yang Tak Tergoyahkan

Dari bank kecil di Purwokerto hingga menjadi salah satu bank terbesar di Indonesia dengan aset lebih dari Rp 1.900 triliun, BRI telah membuktikan diri sebagai pilar ekonomi nasional. 

Fokus pada pemberdayaan rakyat kecil, digitalisasi, dan ekspansi bisnis membuatnya tetap relevan dalam era perbankan modern.

Dengan sejarah panjang dan inovasi berkelanjutan, BRI tidak hanya menjadi bank rakyat, tetapi juga simbol ketahanan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia.***

Graha Nusantara

Graha Nusantara adalah media siber yang menyajikan berita terkini, independen, dan akurat, mencakup politik, ekonomi, hukum, serta isu nasional dan daerah.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *