Press ESC to close

Viral! Direksi Shell Mengundurkan Diri: Strategi Baru atau Gejolak di Balik Layar?

Jakarta - Shell, salah satu perusahaan energi terbesar di dunia, kembali menjadi sorotan setelah dua petingginya mengumumkan pengunduran diri secara bersamaan. 

Pada akhir Januari 2025, perusahaan ini menyampaikan bahwa Huibert Vigeveno, Direktur Hilir, Energi Terbarukan, dan Solusi Energi, akan meninggalkan jabatannya pada 31 Maret 2025. 

Tidak lama berselang, Zoë Yujnovich, Direktur Gas Terpadu dan Hulu, juga mengambil langkah serupa. 

Keputusan ini memicu berbagai spekulasi mengenai arah kebijakan dan kondisi internal perusahaan.

Dalam keterangan resmi, Shell menyatakan bahwa pengunduran diri ini merupakan bagian dari penyederhanaan struktur kepemimpinan perusahaan. 

"Kami telah mencapai kemajuan signifikan dalam dua tahun terakhir dalam membangun stabilitas, mencatat kinerja yang kuat, serta mengelola portofolio secara aktif sambil menyederhanakan operasional bisnis," ujar Chief Executive Officer (CEO) Shell, Wael Sawan.

Sebagai pengganti Vigeveno, perusahaan menunjuk Andrew Smith sebagai Direktur Perdagangan dan Pasokan, sementara Machteld de Haan akan mengambil alih posisi Direktur Hilir, Energi Terbarukan, dan Solusi Energi. Keduanya dijadwalkan bergabung dalam Komite Eksekutif mulai 1 April 2025. 

Adapun untuk menggantikan Yujnovich, Shell mengangkat Cederic Cremers sebagai Presiden Gas Terpadu dan Peter Costello sebagai Presiden Hulu.

Keputusan untuk merampingkan kepemimpinan ini bukan tanpa alasan. 

Shell tengah menghadapi tantangan besar di industri energi global, termasuk transisi menuju energi hijau serta fluktuasi harga bahan bakar fosil. 

Dengan perubahan struktur ini, perusahaan berharap dapat beradaptasi lebih cepat terhadap dinamika pasar yang terus berubah.

Meskipun demikian, pengunduran diri dua direksi kunci ini menimbulkan tanda tanya di kalangan analis dan pemegang saham. 

Apakah ini bagian dari strategi transformasi yang lebih besar, atau ada gejolak internal yang belum terungkap? 

Seiring dengan implementasi perubahan ini, Shell perlu membuktikan bahwa langkah tersebut benar-benar akan memperkuat posisi mereka dalam industri energi global.

(*)

Graha Nusantara

Graha Nusantara adalah media siber yang menyajikan berita terkini, independen, dan akurat, mencakup politik, ekonomi, hukum, serta isu nasional dan daerah.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *