Jakarta - Ford Fiesta dikenal sebagai hatchback kompak yang lincah, irit bahan bakar, dan menawarkan fitur modern di kelasnya. Namun, di balik keunggulannya, mobil ini juga memiliki reputasi sebagai kendaraan yang cukup "rewel," terutama dalam hal perawatan dan keandalan komponen tertentu. Banyak pemilik mengeluhkan berbagai masalah teknis yang muncul seiring waktu, dari sistem transmisi hingga komponen mesin.
Keluhan terbesar datang dari sektor transmisi otomatis PowerShift, yang digunakan pada beberapa varian Ford Fiesta. Transmisi ini dirancang untuk memberikan efisiensi bahan bakar lebih baik dibandingkan transmisi otomatis konvensional. Namun, banyak pengguna mengalami gejala getaran, hentakan saat perpindahan gigi, hingga kehilangan tenaga secara tiba-tiba. Ford bahkan sempat menghadapi gugatan hukum di beberapa negara akibat permasalahan ini, dan akhirnya menawarkan perbaikan serta program recall bagi pemilik yang terdampak.
Selain transmisi, masalah pada cylinder head juga kerap menjadi sorotan, terutama pada varian 1.6L. Beberapa pemilik melaporkan overheating, gasket bocor, hingga kebocoran oli dan air radiator. Hal ini sering kali disebabkan oleh sistem pendinginan yang sensitif dan penggunaan material aluminium yang lebih rentan terhadap panas berlebih. Jika tidak ditangani dengan baik, kerusakan pada cylinder head dapat berujung pada biaya perbaikan yang cukup tinggi.
Di sisi lain, Ford Fiesta tetap memiliki daya tarik tersendiri. Handling yang presisi, konsumsi bahan bakar yang efisien, serta fitur keselamatan yang lengkap membuatnya tetap menjadi pilihan bagi mereka yang menginginkan hatchback dengan performa baik. Namun, bagi calon pembeli, penting untuk memahami potensi permasalahan yang mungkin muncul dan memastikan kendaraan mendapatkan perawatan yang sesuai.
Dengan memahami kelebihan dan kekurangan Ford Fiesta secara objektif, pengguna dapat mengambil keputusan yang lebih bijak—apakah mobil ini masih layak untuk dimiliki atau justru lebih baik mencari alternatif lain.
(*)