Press ESC to close

Karier Cemerlang Noer Fajrieansyah di BUMN, Kini Dihantui Skandal Korupsi Gula

Noer Fajrieansyah Sosok yang Memiliki Karier Cemerlang di BUMN

Noer Fajrieansyah adalah seorang profesional Indonesia yang telah menorehkan prestasi di berbagai sektor, mulai dari bisnis hingga pemerintahan. Lahir di Jakarta pada 4 Februari 1983, ia dikenal sebagai sosok muda yang sukses berkarier di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) serta aktif dalam organisasi kepemudaan. Perjalanannya dimulai dari dunia akademik hingga mencapai posisi strategis di berbagai institusi.

Karier Awal dan Kiprah di BUMN

Noer Fajrieansyah memulai kariernya sebagai staf di PT Antam Tbk pada tahun 2007. Dua tahun kemudian, ia beralih menjadi staf khusus untuk Deputi Umum BP MIGAS, yang kini dikenal sebagai SKK Migas. Pada tahun 2014, Fajrie mencatat sejarah sebagai komisaris termuda di PT Hotel Indonesia Natour (Persero), di mana ia juga menjabat sebagai Ketua Komite Audit. 

Tidak berhenti di sana, ia kemudian dipercaya sebagai Direktur Keuangan dan Corporate Resources di PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), yang berperan dalam kebijakan impor komoditas strategis seperti gula.

Puncak kariernya di BUMN tercapai saat ia menjabat sebagai Direktur Hubungan Strategis dan Kelembagaan PT Pos Indonesia sejak 2017. Dalam perannya, Fajrie bersama timnya mendorong digitalisasi di perusahaan, mengubah pola kerja lama menjadi berbasis teknologi.

Aktivitas Organisasi dan Politik

Di luar dunia bisnis dan pemerintahan, Fajrie aktif di organisasi kepemudaan. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) periode 2010–2012, yang semakin memperkuat kiprahnya di dunia organisasi. 

Selain itu, ia juga sempat mengutarakan niatnya untuk maju dalam Pilkada Jakarta 2024 melalui jalur independen.

Dugaan Korupsi Impor Gula

Meski memiliki rekam jejak yang mengesankan, perjalanan kariernya tidak lepas dari kontroversi. Namanya disebut dalam dugaan kasus korupsi impor gula yang merugikan negara hingga Rp578 miliar. 

Skandal ini juga menyeret mantan Menteri Perdagangan, Thomas Trikasih Lembong, yang telah ditetapkan sebagai tersangka. Dugaan keterlibatan Fajrie muncul karena perannya di PT PPI, yang memiliki kewenangan dalam kebijakan impor gula.

Forum Silaturahmi Pemuda Islam (FSPI) mendesak Kejaksaan Agung untuk mengusut kasus ini secara transparan. "Kami mendesak Kejaksaan Agung agar segera mengusut tuntas dugaan keterlibatan Noer Fajrieansyah. 

Negara dirugikan dalam jumlah besar, dan ini tidak boleh dibiarkan tanpa pertanggungjawaban yang jelas," ujar Koordinator FSPI, Zulhelmi Tanjung.

Kehidupan Pribadi

Noer Fajrieansyah juga dikenal sebagai suami dari Meutya Hafid, yang saat ini menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi). Keduanya merupakan pasangan yang berpengaruh dalam dunia politik dan pemerintahan Indonesia.

Meskipun menghadapi sorotan tajam terkait dugaan kasus korupsi, perjalanan karier Noer Fajrieansyah tetap menjadi sorotan di berbagai kalangan. 

Para pengamat menilai bahwa kasus ini harus ditangani secara adil agar tidak ada tebang pilih dalam penegakan hukum. Sementara itu, ia tetap dikenal sebagai figur muda yang sukses di BUMN dan memiliki dedikasi terhadap transformasi digital serta reformasi di sektor publik.

(*)

Graha Nusantara

Graha Nusantara adalah media siber yang menyajikan berita terkini, independen, dan akurat, mencakup politik, ekonomi, hukum, serta isu nasional dan daerah.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *