Press ESC to close

Mengenal Garibaldi Thohir (Boy Thohir), Pengusaha Batu Bara Indonesia Kini Dihantui Isu Korupsi di Pertamina

Sosok Boy Thohir alias Garibaldi Thohir: Pengusaha Tambang Sekaligus Kakak dari Erick Thohir Menteri BUMN

Garibaldi Thohir, atau yang lebih dikenal sebagai Boy Thohir, adalah seorang pengusaha dan investor ternama di Indonesia. Ia memiliki rekam jejak panjang dalam dunia bisnis, terutama di sektor pertambangan, keuangan, dan energi. Lahir pada 1 Mei 1965 di Bandar Lampung, Boy menjadi tokoh penting di balik pertumbuhan PT Adaro Energy, salah satu perusahaan batu bara terbesar di Indonesia.

Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Komisaris Utama GoTo (2020–2023) serta memiliki berbagai investasi di sektor teknologi dan keuangan. 

Dengan total kekayaan yang mencapai USD 3,3 miliar pada 2023, menurut Forbes, Boy Thohir termasuk dalam jajaran orang terkaya di Indonesia.

Latar Belakang dan Pendidikan

Boy Thohir lahir dari pasangan Mochammad Teddy Thohir dan Edna Thohir. Ayahnya, Teddy Thohir, dikenal sebagai salah satu tokoh yang membangun Astra International, sebuah konglomerasi besar di Indonesia. 

Sementara ibunya memiliki latar belakang etnis Tionghoa dan Sunda dari Majalengka, Jawa Barat.

Ia menempuh pendidikan di luar negeri dan memperoleh gelar Sarjana Administrasi Bisnis dari University of Southern California, Amerika Serikat, pada tahun 1988. 

Tak lama setelahnya, ia melanjutkan studi dan meraih gelar Magister Administrasi Bisnis dari Northrop University pada tahun 1989.

Perjalanan Karier dan Bisnis

Memulai kariernya di Astra International, Boy Thohir kemudian mencoba peruntungannya di dunia properti. 

Ia mendirikan sebuah perusahaan pengembang yang berencana membangun apartemen di Casablanca, Jakarta, tetapi proyek tersebut akhirnya dijual kembali kepada ayahnya akibat kendala pembebasan lahan.

Pada tahun 1992, ia mulai terjun ke sektor tambang dengan bergabung di PT Allied Indo Coal, sebuah perusahaan batu bara di Sawah Lunto, Sumatera Barat. 

Lima tahun kemudian, ia memperluas cakupan bisnisnya ke sektor keuangan dengan mengakuisisi PT Wahana Ottomitra Multiartha (WOM Finance), perusahaan pembiayaan kendaraan bermotor.

Titik balik dalam kariernya terjadi pada 2005, ketika ia bersama Theodore Permadi Rachmat, Edwin Soeryadjaya, Sandiaga Uno, dan Benny Soebianto membentuk konsorsium untuk mengakuisisi Adaro Energy dari pemilik sebelumnya, New Hope Group, Australia. 

Di bawah kepemimpinannya, Adaro berkembang menjadi produsen batu bara terbesar kedua di Indonesia dan masuk dalam lima besar perusahaan batu bara terbesar di dunia.

Pada 2008, Adaro Energy melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui penawaran saham perdana (IPO). 

Produk unggulannya, Envirocoal, diklaim sebagai batu bara dengan tingkat emisi yang lebih rendah. 

Pada 2011, Forbes menempatkan Adaro Energy dalam daftar 50 Perusahaan Terbaik di Asia.

Dalam upaya ekspansi lebih lanjut, Boy membeli 2 juta lembar saham Adaro Energy pada 2013, dengan harga Rp 950 per lembar, senilai sekitar Rp 1,9 miliar. 

Ia juga memperkuat investasi di sektor energi melalui PT Adaro Power, yang bekerja sama dengan Korea East-West Power Co. Ltd. untuk membangun PLTU berkapasitas 2 x 100 MW di Tabalong, Kalimantan Selatan.

Selain berfokus pada sektor tambang dan energi, Boy juga terlibat dalam dunia teknologi dan digital. 

Pada 2019, ia ditunjuk sebagai Komisaris Utama PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek) dan turut berperan dalam perkembangan perusahaan sebelum akhirnya mengundurkan diri pada 2023.

Isu Korupsi Pertamina Diduga Menerima Rp 50 Miliar per Bulan

Nama Boy Thohir sempat dikaitkan dengan dugaan kasus korupsi di PT Pertamina Patra Niaga, yang melibatkan manipulasi impor dan pengoplosan BBM. 

Beberapa laporan menyebut bahwa ia diduga menerima uang pengamanan sebesar Rp 50 miliar per bulan, meskipun klaim tersebut masih dalam tahap penyelidikan.

Menurut Harli Siregar, Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung, pemanggilan Boy Thohir sebagai saksi atau tersangka akan bergantung pada perkembangan investigasi lebih lanjut. 

Hingga kini, belum ada konfirmasi resmi dari pihak berwenang, dan Boy sendiri belum memberikan pernyataan publik terkait isu tersebut.

Kehidupan Pribadi

Boy Thohir menikah dengan Alinda Thohir dan dikaruniai tiga anak. 

Ia juga merupakan kakak dari Erick Thohir, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia.

Di luar dunia bisnis, Boy dikenal aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan filantropi serta memiliki ketertarikan di bidang olahraga dan investasi teknologi.

(*)

Graha Nusantara

Graha Nusantara adalah media siber yang menyajikan berita terkini, independen, dan akurat, mencakup politik, ekonomi, hukum, serta isu nasional dan daerah.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *