Press ESC to close

Pi Network: Inovasi Kripto atau Kontroversi Berkepanjangan?

Mengenal Inovasi Kripto Pi Network 

Pi Network adalah proyek cryptocurrency yang dikembangkan dengan tujuan menciptakan sistem penambangan aset digital yang lebih inklusif dan ramah lingkungan. 

Berbeda dengan Bitcoin yang memerlukan perangkat keras khusus dan konsumsi energi tinggi, Pi Network memungkinkan pengguna menambang koin melalui aplikasi seluler tanpa membebani daya baterai.

Pi adalah mata uang digital baru yang dikembangkan oleh Stanford PhD, dengan lebih dari 55 juta anggota di seluruh dunia. Untuk mengklaim Pi Anda, klik dan ikuti tautan berikut: https://minepi.com/ dan masukkan kode undangan “nulled99”.

Sejak diperkenalkan, proyek ini telah menarik puluhan juta pengguna di seluruh dunia. Namun, di balik popularitasnya, Pi Network juga menghadapi kritik dan skeptisisme, terutama terkait model bisnisnya yang dianggap menyerupai skema piramida dan kurangnya transparansi dalam pengelolaan ekosistemnya.

Sejarah dan Perkembangan

Pi Network pertama kali diperkenalkan oleh sekelompok akademisi dari Universitas Stanford pada 14 Maret 2019 (Pi Day). 

Proyek ini menawarkan model penambangan berbasis aplikasi yang diklaim lebih mudah dan dapat diakses oleh siapa saja. 

Dalam beberapa tahun, komunitas Pi berkembang pesat, dengan jumlah pengguna aktif mencapai 65 juta orang di berbagai negara.

Keunikan utama Pi Network adalah sistem penambangannya yang tidak memerlukan perangkat keras mahal. 

Pengguna cukup mengaktifkan aplikasi setiap hari untuk mengklaim Pi Coin, yang kemudian diklaim akan memiliki nilai ekonomi di masa depan.

Popularitas dan Pertumbuhan Pengguna

Dalam waktu singkat, Pi Network menjadi salah satu proyek kripto dengan pertumbuhan pengguna tercepat. 

“Pi Network telah mencapai lebih dari 65 juta pengguna aktif di seluruh dunia, membentuk komunitas global yang besar,” dikutip dari OneSafe

Popularitasnya didukung oleh sistem referal yang mendorong pengguna untuk mengajak lebih banyak anggota bergabung, mempercepat ekspansi jaringan secara eksponensial.

Selain itu, aplikasi Pi Network telah diunduh lebih dari 100 juta kali di Google Play Store, menjadikannya salah satu aplikasi kripto paling banyak digunakan di dunia.

Listing di Bursa Kripto dan Lonjakan Harga

Langkah besar bagi Pi Network terjadi pada 20 Februari 2025, ketika Pi Coin resmi terdaftar di bursa kripto besar seperti Bitget dan MEXC. 

Dengan masuknya Pi ke dalam ekosistem perdagangan terbuka, pengguna akhirnya dapat memperdagangkan koin mereka secara resmi. 

“Pada 20 Februari 2025, Pi Coin resmi terdaftar dan diperdagangkan di bursa kripto besar seperti Bitget dan MEXC, memberikan akses lebih luas bagi pengguna untuk memperdagangkan Pi Coin,” dikutip dari Bitget.

Listing ini memicu lonjakan harga Pi Coin yang sempat meningkat lebih dari 100 persen, dari sekitar 50 dolar AS menjadi lebih dari 95 dolar AS dalam waktu singkat. 

Namun, harga tersebut kemudian mengalami koreksi, mencerminkan dinamika pasar kripto yang volatil.

Kontroversi dan Kritik

Meskipun berhasil menarik perhatian dunia kripto, Pi Network tidak lepas dari kontroversi. Beberapa pihak mempertanyakan model bisnisnya yang berbasis referal, yang dianggap mirip skema piramida. 

Selain itu, kurangnya informasi tentang teknis blockchain dan pengelolaan dana proyek membuat banyak investor tetap bersikap skeptis.

Pada Februari 2025, CEO Bybit, Ben Zhou, secara terbuka menyebut Pi Network sebagai scam, merujuk pada laporan dari Biro Keamanan Publik Hengyang, Tiongkok, yang memperingatkan tentang proyek tersebut. 

“Pi Network menghadapi kritik terkait model referal yang dianggap mirip skema piramida dan kekhawatiran tentang keamanan data pengguna,” dikutip dari situs Cointelegraph

Selain itu, pada Mei 2021, Pi Network sempat tersandung skandal kebocoran data pribadi 10.000 warga Vietnam, meskipun pihak Pi Network membantah keterlibatannya dalam insiden tersebut.

Fase Open Network dan Rencana Masa Depan

Pi Network berencana untuk memasuki fase Open Network pada 20 Februari 2025, memungkinkan konektivitas eksternal pada blockchain layer 1 Pi. 

Langkah ini diharapkan dapat membuka akses lebih luas bagi ekosistemnya, memungkinkan integrasi dengan proyek blockchain lainnya.

Hingga saat ini, lebih dari 19 juta pengguna telah menyelesaikan proses Know-Your-Customer (KYC), dan lebih dari 10,14 juta pengguna telah berhasil melakukan migrasi ke mainnet, melampaui target awal proyek yang ditetapkan di angka 10 juta.

Tantangan Regulasi di Berbagai Negara

Pi Network juga menghadapi tantangan regulasi di berbagai negara. Di Tiongkok, misalnya, proyek ini diawasi ketat oleh otoritas setempat yang mencurigai model bisnisnya sebagai skema multi-level marketing (MLM). 

Di beberapa negara lainnya, status hukum Pi Coin masih belum jelas, dan pengguna menghadapi ketidakpastian terkait legitimasi serta fungsionalitasnya dalam sistem keuangan global.

Pi Network menawarkan konsep inovatif dengan penambangan kripto berbasis aplikasi seluler yang lebih mudah diakses. 

Dengan jumlah pengguna yang besar dan langkah maju berupa listing di bursa kripto, proyek ini telah mencapai pencapaian yang signifikan.

Namun, kritik terkait model bisnis, keamanan data, serta tantangan regulasi masih menjadi faktor yang perlu dipertimbangkan oleh pengguna dan calon investor. 

Seiring dengan perkembangan proyek ini, apakah Pi Network benar-benar akan menjadi revolusi dalam dunia cryptocurrency, atau justru menjadi eksperimen digital yang berakhir dengan kekecewaan?

Catatan: Artikel ini bersifat informatif dan tidak merupakan saran investasi. Selalu lakukan riset mendalam sebelum berpartisipasi dalam proyek kripto mana pun.

Graha Nusantara

Graha Nusantara adalah media siber yang menyajikan berita terkini, independen, dan akurat, mencakup politik, ekonomi, hukum, serta isu nasional dan daerah.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *