Press ESC to close

Skandal Minyak! Sosok Muhammad Kerry Adrianto Riza Jadi Tersangka Korupsi Pertamina

Muhammad Kerry Adrianto Riza lahir pada 15 September 1986 di Jakarta dalam keluarga yang telah lama berkecimpung di industri minyak. Ia merupakan putra dari Mohammad Riza Chalid, seorang pengusaha minyak ternama yang dikenal dengan julukan "Saudagar Minyak" atau "The Gasoline Godfather". Sejak usia muda, Kerry telah terbiasa dengan dinamika dunia bisnis, yang kelak membentuk langkahnya dalam karier profesional.

Pendidikan dan Karier

Kerry mengawali pendidikan menengahnya di United World College of South East Asia, Singapura, dari tahun 2000 hingga 2004. Setelah menyelesaikan studi di sana, ia melanjutkan pendidikannya di Imperial College London, Inggris, dan meraih gelar BSc dalam Applied Business Management pada tahun 2008. Latar belakang akademiknya yang kuat memberikan fondasi bagi perjalanan bisnisnya yang dinamis.

Sebagai seorang pengusaha, Kerry telah menduduki berbagai posisi strategis di beberapa perusahaan. Ia menjabat sebagai Komisaris Utama di GAP Capital, sebuah perusahaan investasi yang memiliki modal dasar sebesar Rp 100 miliar. Selain itu, ia juga memimpin beberapa perusahaan lain, antara lain sebagai Presiden Direktur di PT Pelayaran Mahameru Kencana Abadi dan PT Navigator Khatulistiwa. Perusahaan terakhir ini dikenal sebagai pemilik kapal pengangkut LPG bernama Navigator Global. Pada tahun 2014, Kerry sempat menjabat sebagai Presiden Direktur di Mandiri Arafura Limited, meskipun kemudian mengundurkan diri pada tahun yang sama. Tak hanya itu, ia juga berperan sebagai Presiden Direktur di KidZania Jakarta, sebuah tempat rekreasi edukatif yang berorientasi pada pengembangan anak-anak.

Kontroversi Hukum

Di balik kesuksesannya dalam dunia bisnis, Kerry juga menghadapi sejumlah kontroversi hukum. Pada Februari 2025, Kejaksaan Agung menetapkannya sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi yang terkait dengan tata kelola minyak mentah dan produk kilang di Pertamina Subholding dan KKKS untuk periode 2018-2023. Kerry diduga memiliki peran sebagai pemilik manfaat dari PT Navigator Khatulistiwa dan memperoleh keuntungan melalui mark-up kontrak pengiriman minyak, yang menyebabkan kerugian negara berkisar antara 13% hingga 15% dari biaya tambahan.

Sebelumnya, pada Mei 2021, Kerry juga terlibat dalam kasus dugaan penggelapan dana di perusahaannya, PT Amanah Prima Indonesia (API). Ia beberapa kali mangkir dari panggilan pengadilan sebelum akhirnya hadir sebagai saksi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Keterlibatan dalam Olahraga

Di luar dunia bisnis, Kerry juga dikenal sebagai sosok yang aktif dalam bidang olahraga. Ia merupakan pemilik klub bola basket Amartha Hangtuah Jakarta. Pada Februari 2022, ia menyatakan kebanggaannya atas performa timnya di kompetisi Indonesian Basketball League (IBL) 2022, di mana Amartha Hangtuah berhasil memenangkan lima dari enam pertandingan awal. Keterlibatannya dalam dunia olahraga menunjukkan ketertarikannya dalam mengembangkan potensi atlet muda di Indonesia.

Sebagai seorang pengusaha yang berasal dari keluarga berpengaruh, Muhammad Kerry Adrianto Riza telah membangun rekam jejak yang signifikan dalam dunia bisnis dan olahraga di Indonesia. Meskipun demikian, perjalanannya tidak lepas dari berbagai tantangan, termasuk kontroversi hukum yang melibatkan namanya. Kiprahnya di masa depan masih menjadi perhatian publik, terutama dalam melihat bagaimana ia menghadapi tantangan hukum dan bagaimana kontribusinya dalam dunia bisnis serta olahraga akan berkembang.

(*)

Graha Nusantara

Graha Nusantara adalah media siber yang menyajikan berita terkini, independen, dan akurat, mencakup politik, ekonomi, hukum, serta isu nasional dan daerah.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *