Press ESC to close

Trump Gelar KTT Kripto di Gedung Putih: Masa Depan Bitcoin di Tangan Amerika?

Washington, D.C. – Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kripto di Gedung Putih pada 7 Maret 2025. 

Acara ini menandai momen penting bagi industri aset digital, karena menghadirkan lebih dari 20 pemimpin perusahaan kripto terkemuka dan membahas kebijakan strategis terhadap aset digital.

Menurut laporan Kontan, konferensi ini akan dihadiri oleh CEO Coinbase Brian Armstrong, CEO Ripple Brad Garlinghouse, dan CEO Crypto.com Kris Marszalek. 

Kehadiran para tokoh ini mengindikasikan bahwa sektor swasta dan pemerintah mulai mencari titik temu dalam regulasi dan perkembangan industri kripto.

Trump sendiri sebelumnya dikenal memiliki pandangan skeptis terhadap mata uang digital. Namun, perubahan sikapnya yang lebih terbuka terhadap Bitcoin dan aset digital lainnya mengisyaratkan langkah baru dalam strategi ekonomi AS. 

Salah satu kebijakan utama yang akan diumumkan dalam KTT ini adalah pembentukan Cadangan Bitcoin Strategis, yang akan menyimpan sekitar 200.000 Bitcoin hasil sitaan dari berbagai proses hukum.

Dalam laporan AP News, disebutkan bahwa langkah ini bertujuan untuk memperkuat stabilitas ekonomi AS dan memastikan aset digital dapat berkontribusi terhadap keuangan negara. Selain Bitcoin, kebijakan ini juga mencakup inisiatif "Digital Asset Stockpile", yang akan menyimpan berbagai aset digital lain seperti XRP, SOL, dan ADA.

Tidak hanya itu, KTT ini juga akan menjadi ajang diskusi tentang regulasi industri kripto. 

Menurut Forbes, konferensi ini berpotensi menghasilkan kebijakan yang lebih jelas dan ramah terhadap inovasi di sektor aset digital.

Namun, langkah ini juga menimbulkan berbagai spekulasi politik. Dengan semakin banyak pemilih muda yang berinvestasi di kripto, pendekatan pro-kripto ini bisa menjadi strategi Trump untuk menarik suara dalam pemilu mendatang. 

Beberapa analis menilai bahwa kebijakan ini tidak hanya bertujuan memperkuat ekonomi, tetapi juga mengukuhkan posisi politiknya di tengah persaingan sengit.

Bagaimanapun, dunia kini menanti hasil dari Crypto Summit ini. Apakah kebijakan baru ini akan mendorong Amerika Serikat menjadi pemimpin dalam revolusi digital, atau justru membawa tantangan baru bagi industri kripto?

***

Graha Nusantara

Graha Nusantara adalah media siber yang menyajikan berita terkini, independen, dan akurat, mencakup politik, ekonomi, hukum, serta isu nasional dan daerah.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *